Tamasya: fotografi
Showing posts with label fotografi. Show all posts
Showing posts with label fotografi. Show all posts

Friday, March 28, 2025

Mencoba Lensa Xiaoyi 42,5mm di Kamera Olympus EPL 6

March 28, 2025 0
Mencoba Lensa Xiaoyi 42,5mm di Kamera Olympus EPL 6

 





Lensa Xiaoyi 42.5mm f/1.8 dibuat oleh Yi Technology, perusahaan asal Tiongkok yang dikenal sebagai anak perusahaan Xiaomi. Lensa ini dirilis untuk sistem Micro Four Thirds (MFT), yang kompatibel dengan kamera dari Olympus dan Panasonic. Dikenal sebagai lensa murah dan berkualitas, Xiaoyi 42.5mm menjadi pilihan favorit fotografer pemula dan budget-conscious yang ingin lensa fixed (prime) dengan bokeh menarik dan aperture besar.


Keunggulan Lensa Xiaoyi 42mm


✅ Harga Terjangkau – Salah satu lensa prime dengan aperture besar paling murah untuk sistem MFT.

✅ Bukaan f/1.8 – Memungkinkan foto dalam kondisi low-light dengan efek bokeh yang menarik.

✅ Ukuran Ringkas & Ringan – Mudah dibawa dan tidak memberatkan kamera.

✅ Autofocus Cepat – Cukup baik untuk foto portrait dan video (meski tidak secepat lensa premium).

✅ Kualitas Gambar Tajam – Cukup tajam di center frame dengan warna yang natural.


Kekurangan Lensa Xiaoyi 42mm


❌ Tidak Ada Stabilizer – Tidak memiliki OIS (Optical Image Stabilization), sehingga bisa kurang stabil di kamera tanpa IBIS.

❌ Kualitas Konstruksi Standar – Material plastik terasa kurang premium dibanding lensa dari Olympus atau Panasonic.

❌ Tepi Gambar Sedikit Soft – Pinggiran frame kurang tajam dibanding bagian tengah.

❌ Autofocus Bisa Berisik – Beberapa pengguna melaporkan suara motor fokus yang terdengar saat merekam video.


Kesimpulan


Lensa Xiaoyi 42.5mm f/1.8 adalah pilihan terbaik bagi fotografer pemula atau budget-conscious yang ingin lensa portrait murah di sistem Micro Four Thirds. Meski tidak sebaik lensa premium dari Olympus atau Panasonic, Xiaoyi 42mm tetap layak digunakan untuk fotografi portrait dan low-light, asalkan tidak terlalu mengandalkan fitur seperti stabilisasi atau autofocus yang super cepat.


Monday, March 24, 2025

Cahaya di Ujung Lorong

March 24, 2025 0
Cahaya di Ujung Lorong

Sunday, March 23, 2025

Bila Keadilan Dibungkam...

March 23, 2025 0
Bila Keadilan Dibungkam...

Wednesday, March 19, 2025

Bad Guys Vidio Original Series di Lift SCTV Tower

March 19, 2025 0
Bad Guys Vidio Original Series di Lift SCTV Tower

Tuesday, March 18, 2025

Sebuah Lorong Hitam Putih di Mal

March 18, 2025 0
Sebuah Lorong Hitam Putih di Mal

Sunday, March 16, 2025

Si Muka Rata

March 16, 2025 0
Si Muka Rata

Saturday, March 15, 2025

Menunggu Keberangkatan KA Argo Parahyangan

March 15, 2025 0
Menunggu Keberangkatan KA Argo Parahyangan

 

Menunggu keberangkatan KA Argo Parahyangan, dari Stasiun Bandung menuju Stasiun Gambir, Jakarta


TAMASYA -  Kereta Api Argo Parahyangan, yang akrab disapa "Gopar," merupakan salah satu moda transportasi legendaris yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Sejarahnya dimulai pada 31 Juli 1971, ketika Perusahaan Negara Kereta Api (PNKA) meluncurkan kereta api Parahyangan.


Pada saat itu, kereta ini menawarkan layanan kelas bisnis dan eksekutif untuk menempuh perjalanan dari Bandung ke Jakarta dengan waktu tempuh sekitar empat jam. Seiring berjalannya waktu, KA Parahyangan menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin bepergian antara kedua kota tersebut, terutama pada tahun 1980-an ketika kereta ini mampu menarik perhatian penumpang dengan rangkaian hingga 14 kereta dalam satu perjalanan.

Namun, pada tahun 2005, kehadiran jalan tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang mulai mengganggu popularitas KA Parahyangan. Penurunan jumlah penumpang membuat KAI harus berpikir ulang mengenai keberlangsungan layanan ini.

Pada 31 Juli 1995, KA Parahyangan berganti nama menjadi KA Argo Gede, yang diambil dari nama Gunung Gede di Jawa Barat. Layanan ini menawarkan waktu tempuh yang lebih cepat, sekitar 2,5 jam, berkat rangkaian kereta modern buatan INKA.

Akhirnya, pada 26 April 2010, KAI memutuskan untuk menggabungkan kedua layanan ini menjadi satu kesatuan yang dikenal sebagai KA Argo Parahyangan. Penggabungan ini merupakan respons terhadap kekecewaan masyarakat atas penghentian operasional KA Parahyangan sebelumnya. Kereta ini resmi beroperasi pada 27 April 2010 dengan rangkaian kereta eksekutif yang nyaman dan modern.

Perjalanan KA Argo Parahyangan melintasi jalur sepanjang ±166 km dengan pemandangan alam pegunungan Priangan yang menakjubkan. Dalam waktu sekitar 3 hingga 3 jam 15 menit, penumpang dapat menikmati keindahan alam sembari bersantai di dalam kereta. Selain itu, KA Argo Parahyangan juga menjadi andalan bagi para pekerja commuter dari Bandung ke Jakarta dan sebaliknya.

Argo Parahyangan, kereta api legendaris yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, kembali mengalami perubahan.  Layanan Gopar ini sejak 1 Februari 2025, dikurangi jumlah perjalanananya. Bahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengubah nama kembali menjadi Kereta Api Parahyangan.

Dalam konteks perubahan ini, KAI telah menyesuaikan jadwal perjalanan kereta melalui penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025. Salah satu langkah yang diambil adalah mengurangi frekuensi perjalanan Argo Parahyangan dari sebelumnya 34 perjalanan harian menjadi lebih sedikit. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi kereta cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) yang kini menjadi pilihan utama untuk perjalanan cepat antara kedua kota tersebut.

Namun, PT KAI tetap berkomitmen untuk mempertahankan keberadaan layanan kereta ini karena Argo Parahyangan telah menjadi bagian penting dari sejarah transportasi dan memiliki basis penumpang setia. Untuk menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, KAI juga mempertimbangkan penambahan beberapa pemberhentian baru seperti Bekasi dan Cikampek guna meningkatkan aksesibilitas rute ini.

Keputusan ini menunjukkan bahwa meskipun ada kompetisi dari moda transportasi lain, seperti kereta cepat, Argo Parahyangan tetap relevan sebagai pilihan transportasi yang lebih ekonomis dan nyaman bagi masyarakat. Dengan demikian, layanan ini tidak benar-benar "berakhir," tetapi hanya mengalami transformasi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

 

Friday, March 14, 2025

Tangga Berjalan The Park Sawangan

March 14, 2025 0
Tangga Berjalan The Park Sawangan






TAMASYA - The Park Sawangan adalah pusat perbelanjaan modern yang terletak di Jalan Raya Parung-Ciputat, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat. Mal ini resmi dibuka pada 3 Juli 2020 dan menjadi salah satu destinasi belanja serta hiburan utama bagi masyarakat di wilayah Depok dan sekitarnya.

Dikembangkan oleh PT Nirvana Wastu Pratama (NWP Property), The Park Sawangan berdiri di atas lahan seluas 52.000 meter persegi dengan total luas lantai mencapai 56.528 meter persegi dan area yang dapat disewakan sebesar 36.000 meter persegi.

The Park Sawangan dirancang oleh firma arsitektur internasional Callison RTKL, memberikan sentuhan modern dengan interior yang memadukan warna putih gading dan elemen kayu untuk menciptakan suasana nyaman bagi pengunjung.

Mal ini memiliki lima lantai yang menawarkan berbagai tenant nasional maupun internasional, seperti H&M, Matahari Department Store, UNIQLO (sudah tutup di tahun 2024), Lulu Hypermarket (tutup mulai 31 Maret 2025), ACE Hardware (ganti nama jadi AZKO di akhir 2024), Informa, hingga Cinema XXI. Selain itu, terdapat banyak pilihan kuliner mulai dari makanan lokal hingga internasional, seperti Marugame Udon, Burger King, Ichiban Sushi, dan Solaria.

Fasilitas mal ini dirancang untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pengunjung. Area parkir yang luas mampu menampung hingga 1.300 kendaraan, dilengkapi dengan layanan valet parking. Selain itu, tersedia fasilitas seperti mushola yang nyaman, nursery room untuk perawatan bayi, toilet khusus disabilitas, serta pusat ATM untuk kemudahan transaksi keuangan.

Untuk mendukung keamanan dan kenyamanan selama pandemi COVID-19, mal ini dilengkapi teknologi canggih seperti Real Time People Counting untuk membatasi jumlah pengunjung dan automated UV disinfectant pada pegangan eskalator.


Terletak di kawasan Sawangan yang merupakan daerah permukiman besar di bagian selatan Depok, The Park Sawangan memiliki akses strategis ke Tangerang Selatan, Bogor, dan Jakarta. Lokasinya yang berada di jalan utama Cinangka Raya memudahkan para commuter untuk berkunjung ke mal ini. Dengan populasi Depok yang terus meningkat hingga lebih dari 2 juta jiwa pada tahun 2024, The Park Sawangan menjadi pusat aktivitas belanja yang penting di wilayah tersebut.

Selain sebagai pusat belanja dan hiburan, The Park Sawangan berperan aktif dalam mendukung perekonomian lokal. Tenant besar seperti Lulu Hypermarket menyediakan kebutuhan sehari-hari bagi masyarakat sekitar dengan praktis. Mal ini juga memberikan ruang bagi usaha kecil menengah (UMKM) melalui fasilitas pushcart yang dapat disewa secara harian atau bulanan. Teges Prita Soraya dari NWP Property menyatakan bahwa mal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah melalui pajak serta menyerap tenaga kerja local.

The Park Sawangan adalah simbol modernisasi kawasan Depok dengan perpaduan antara kenyamanan berbelanja dan inovasi teknologi. Dengan tenant lengkap, lokasi strategis, serta komitmen terhadap komunitas lokal, mal ini terus berkembang menjadi destinasi utama bagi masyarakat yang mencari pengalaman belanja sekaligus hiburan dalam satu tempat.

 


Wednesday, March 12, 2025

Menatap Gunung Salak dari Kota Bogor

March 12, 2025 0
Menatap Gunung Salak dari Kota Bogor

Tuesday, March 11, 2025

Senja di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

March 11, 2025 0
Senja di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Sunday, March 9, 2025

MAKO JCO The Park Sawangan

March 09, 2025 0
MAKO JCO The Park Sawangan

Saturday, March 8, 2025

Malam Di Bawah Jalur MRT Jakarta

March 08, 2025 0
Malam Di Bawah Jalur MRT Jakarta

Friday, March 7, 2025

Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta

March 07, 2025 0
Stasiun MRT Lebak Bulus Jakarta
Suasana peron Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta