Orangtua Wajib Nonton Adolescence, Serial Viral di Netflix - Tamasya

Saturday, April 5, 2025

Orangtua Wajib Nonton Adolescence, Serial Viral di Netflix


TAMASYA - Bagaimana mungkin anak yang  pintar dan terkesan polos bisa jadi tersangka pembunuhan? Bahkan dengan jarum suntik pun ia takut. Siapkan hati ya, serial Adolescence bisa mengaduk-aduk perasaan dan emosi kamu.

Beberapa pekan ini Adolescence yang tayang Netflix berhasil mencuri perhatian penonton. Serial bergenre drama berbalut kriminalitas ini mengangkat kehidupan remaja dengan berbagai permasalahan yang sering diabaikan.

 Film 4 episode ini unik, fokus ceritanya bukan berujung pada who did it atau "siapa yang melakukan", tapi lebih kepada "mengapa dilakukan". 

Dari sisi sinemotografi film ini cukup keren, pengambilan gambar hanya dilakukan sekali untuk semua adegan. Kamera mengikuti pergerakan para pemeran, tanpa berganti scene, termasuk saat adegan berpindah tempat, dari rumah ke kantor polisi atau Pusat perbelanjaan. Hal ini membuat penonton sekolah berada di dalam scene, ikut melihat langsung dan merasakan ketegangan lebih dari sekadar pengambilan gambar biasa berteknik cut to cut.

Adolescence berkisah tentang Jamie Miller, anak kedua atau bungsu dari keluarga Miller yang masih berusia 13 tahun tiba-tiba ditangkap polisi dari rumahnya di pagi hari. Jamie menjadi tersangka pembunuhan Katie Leonard, teman sekolahnya. 

Rasa takut, frustasi, bingung, marah, dan kecewa Jamie akan membawa kita hanyut pada kehidupan remaja yang mungkin nggak kita duga sebelumnya. Penonton akan dibawa kepada teka-teki mengapa sang pelaku melakukan perbuatan ini, apa saja hal-hal yang selama ini (bisa saja) luput dari pengawasan orangtua, bahkan dari keluarga yang harmonis sekalipun. 

Alur cerita film ini mengikuti penyelidikan pihak polisi, baik di sekolah maupun mendalami sisi psikologis anak yang bersangkutan. Di episode 2 dan 3 kita disajikan kenyataan pahit dan pilu yang membuat kita sebagai orang dewasa merasa "kecolongan", melewatkan waktu bersama anak karena kesibukan, jarang berkomunikasi, atau berusaha menjadikan anak seperti apa yang kita mau, bukan seperti yang ia inginkan. Beberapa isu seputar remaja dengan masalahnya, seperti maskulinitas, bullying atau perundungan, penggunaan media sosial, akan terkuak di sini. 

Film ini akan membuat kita teringat akan anak, adik, saudara, atau teman kita yang masih remaja. Setidaknya sehabis nonton ingin rasanya kita ngobrol atau bertegur sapa dengan mereka sambil menanyakan kabar. Setidaknya itu sih yang saya rasakan.

Adolescence, menurut saya, film wajib tonton untuk orangtua. Meski tidak menutup kemungkinan bisa dinikmati beberapa kalangan lainnya. Narasi yang tajam dan cerdas, pemeran yang tak kalah berkarakter, menghidupkan film serial ini. 

No comments:

Post a Comment