Tamasya

Saturday, May 31, 2025

Tentang Tamasya

May 31, 2025 0
Tentang Tamasya



TAMASYA menyajikan ragam informasi Perjalanan, Staycation, Ngopi Enak, Fotografi, Ulasan Buku dan sekelumit Sigaret Indonesia. 

Semua tulisan, foto di website ini dibuat oleh orang-orang yang berminat menulis, meliput dan memotret dengan sepenuh hati.

Para penulis saat ini berhomebase di Jakarta, namun suka traveling, berkelana sambil cari inspirasi kemudian mencatat/menulis atau hunting foto.

Untuk kerjasama bisa kontak kami di tamasya1945@gmail.com

Tuesday, May 27, 2025

Stasiun Cibatu, Stasiun Bersejarah Dekat Garut yang Pernah Didatangi Charlie Chaplin

May 27, 2025 0
Stasiun Cibatu, Stasiun Bersejarah Dekat Garut yang Pernah Didatangi Charlie Chaplin
Stasiun Cibatu (Foto: Wikipedia)
Stasiun Cibatu (Foto: Wikipedia)


Berada di ketinggian 612 m di atas permukaan laut (mdpl), Stasiun Cibatu merupakan stasiun bersejarah yang dimiliki Indonesia. Stasiun yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat ini ternyata dulunya pernah lho didatangi komedian legendaris Charlie Chaplin dan aktris Mary Pickford, dalam perjalanan mereka berwisata ke Garut yang pernah diakui dunia sebagai "Swiss van Java" karena keindahan alamnya.


Bahkan Perdana Menteri Prancis dua periode (1906-1909 dan 1917-1920) Georges Clemenceau, juga pernah ke sana. Dan Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno, juga berkunjung ke Stasiun Cibatu setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada 1946.


Stasiun Cibatu di zaman kolonial Belanda (Sumber: Tropen Museum)
Stasiun Cibatu di zaman kolonial Belanda (Sumber: Tropen Museum) 


Usia Cibatu kini sudah lebih dari 1 abad. Stasiun ini dibangun Staatsspoorwegen (SS), perusahaan kereta Api Pemerintah Hindia Belanda, pada 14 Agustus 1889. Awalnya Stasiun ini menjadi perlintasan kereta api jurusan Cicalengka-Cilacap.


Cibatu juga menghubungkan penumpang kereta ke Garut. Karenanya di masa pemerintahan kolonial Belanda Cibatu menjadi stasiun penting bagi Garut. Menjadi pintu masuknya para wisatawan dari kota bahkan negara  lain menuju hotel-hotel mewah di Garut, seperti Hotel Papandayan, Villa Dolce, Belvedere, dan Grand Ngamplang. Makanya meski stasiunnya relatif kecil, tapi dulunya diparkir di sana mobil-mobil mewah bahkan sekelas limousine yang menjemput turis-turis yang mau melancong ke Garut.


Tak hanya sampai Garut, jalur kereta ini sebenarnya melintas hingga stasiun Cikajang, yang sempat menjadi jalur aktif kereta api tertinggi di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. 


Sejak dibangun, jalur kereta api Stasiun Cibatu menjadi andalan transportasi, baik untuk penumpang maupun barang. Namun seiring berjalannya waktu, penggunaan kendaraan pribadi dan angkutan umum semakin meningkat. Dan akhirnya karena kalah bersaing dengan transportasi darat, jalur Cibatu–Cikajang dinonaktifkan pada 1983.


Aktivasi Kembali Jalur Cibatu–Garut

Setelah 39 tahun nonaktif, pada 24 Maret 2022 jalur kereta api Cibatu–Garut kembali diaktifkan. Hal ini merupakan bagian dari upaya PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menghidupkan kembali jalur kereta api, dengan tujuan utama mendukung sektor pariwisata dan ekonomi di wilayah Garut.


Stasiun Cibatu yang berada di lintasan jalur selatan kini menjadi tempat pemberhentian beberapa kereta api eksekutif/bisnis, yaitu Lodaya (Bandung-Solo Balapan), Papandayan (Gambir-Garut), Pangandaran (Gambir-Banjar).  Ada pula kereta ekonomi yaitu Kutojaya Selatan (Kiaracondong-Kutoarjo), Cikuray (Pasar Senen-Garut), Serayu (Pasar Senen-Purwokerto), dan Pasundan (Kiaracondong-Surabaya Gubeng).


Stasiun yang luasnya lebih besar dari Stasiun Garut ini pun juga dilewati KA lokal Commuter Line Garut Cibatuan dengan rute Garut-Padalarang dan Garut-Purwakarta.


Stasiun Cikajang
Stasiun Cikajang diperkirakan foto diambil tahun 2025 (Sumber: Wikipedia) 



Stasiun Cikajang Paling Tinggi (1.246 mdpl)


Bicara tentang Stasiun Cibatu, tentu saja nggak akan lepas dari kaitannya dengan Stasiun Cikajang, yang jalurnya tidak dilanjutkan lagi pada pembukaan Cibatu di 2022.


Padahal stasiun ini dulunya, adalah stasiun aktif tertinggi di Indonesia bahkan Asia Tenggara, mencapai 1.246 mdpl. Karena stasiun ini kini sudah nonaktif, maka gelar stasiun paling tinggi dipegang Stasiun Nagreg (848 mdpl), yang terletak di kabupaten Bandung Jawa Barat.


Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, seperti dikutip dari Kompas.com beberapa waktu yang lalu mengatakan, jalur Cibatu-Garut-Cikajang merupakan proyek tersulit pada masa pembangunannya, karena harus menembus pegunungan. Jalurnya yang terjal hanya bisa dilayani oleh lokomotif bermassa besar, seperti lokomotif CC10, CC50, D14 dan DD52.

Lokomoif CC10 30 dan CC10 14 di Stasiun Cikajang diperkirakan pada Agustus 1972
Lokomoif CC10 30 dan CC10 14 di Stasiun Cikajang diperkirakan pada Agustus 1972 ( Sumber: Wikipedia)


Jalur Cibatu-Cikajang ini berjarak sekitar 47 km, khusus di jalur Garut-Cikajang (28 km) kereta akan melewati beberapa stasiun bersejarah seperti Stasiun Wanaraja, Stasiun Karangpawitan, Stasiun Garut, Stasiun Samarang, Stasiun Kamojan (922 mdpl), Stasiun Bayongbong (997 mdpl) dan Stasiun Cisurupan (1.216 mdpl).

Stasiun Cikajang tahun 2017
Stasiun Cikajang tahun 2017 ( Sumber: Kompas.com)


Menurut Djoko, Stasiun Cikajang selain mengakut penumpang, awalnya dibangun untuk jalur transportasi pengiriman hasil perkebunan, utamanya adalah teh.


Kini, jalur Cibatu-Cikajang kabarnya merupakan 1 dari 14 jalur nonaktif di Jawa Barat yang akan dihidupkan kembali. Kalau benar demikian, tentunya bukan hanya mendongkrak perekonomian Garut dan Jawa Barat dong ya, kamu.. iya, kamu penggemar kereta api, siap-siap deh plesiran lebih jauh. Asiik..

Sunday, May 25, 2025

Kereta Api Lodaya: Kelas Ekonomi Rasa Eksekutif di Rute Bandung–Solo

May 25, 2025 0
Kereta Api Lodaya: Kelas Ekonomi Rasa Eksekutif di Rute Bandung–Solo
Stasiun Bandung di pagi hari
Stasiun Bandung di waktu pagi. Penumpang menunggu keberangkatan KA Lodaya tujuan Stasiun Solo Balapan 


Nggak selamanya yang ekonomi itu harus menduduki kasta terbawah. Umpel-umpelan, sempit, atau harus rela menderita di bangku yang kerasnya macam kehidupan. Ekonomi pun bisa jadi kelas yang premium, memanusiakan manusia dan memberi kenyamanan yang layak. 

Itulah yang terasa saat naik KA Lodaya, kereta api rute Bandung – Solo Balapan. Kenyaman membuat kelas ekonomi Kereta Api (KA) Lodaya selalu diminati. Saban hari, kursi di kelas ekonomi yang menggunakan rangkaian kereta new generation ini hampir tak pernah kosong, penumpang naik silih berganti. Meski sudah ada yang turun, akan ada penumpang lain yang menempati kursi itu.

Sebutan new generation ini memang mengacu kepada fasilitas modern yang dimiliki beberapa kereta Api di Indonesia, salah satunya Lodaya. Rangkaian kereta ini menggabungkan gerbong eksekutif dan ekonomi berdesain stainless steel modern, nyaman, cepat, dan minim goncangan.


KA Lodaya Bandung Solo Balapan
KA Lodaya Ekonomi Premium

KA Lodaya Punya Banyak Fitur Modern

Beberapa fitur modern ini misalnya, kursi kulit yang ergonomis dan nyaman. Captain seat atau posisi kursi ini searah laju kereta, bisa diatur juga buat semi rebahan, dan yang penting kaki bisa selonjor lapang. Selain itu ada pintu kabin elektrik, tinggal pencet tombol pintu akan terbuka dan otomatis menutup setelah kamu masuk.


Lodaya ini adalah salah satu rangkaian kereta campuran antara eksekutif dan ekonomi stainless steel new generation yang dimiliki oleh PT KAI. Rangkaian kereta yang nyaman, berdesain modern, bergerak cepat namun minim goncangan.


Satu lagi yang paling menarik perhatian saya yaitu Passanger Information Display System (PIDS), sebuah display yang memuat informasi seperti nama stasiun yang dilewati, kecepatan kereta, suhu udara dalam ruangan, keterisian toilet, nomor urut kereta, sampai nama dan nomor telepon petugas Kondektur.

gerbong restorasi kereta lodaya
Gerbong Restorasi. Perjalanan 7 jam jadi makin asyik karena kita bisa santai sambil kulineran di spot ini


Sensasi Restoran di Atas Rel

Nah, kalau kamu lapar jangan telepon kondekturnya ya, kamu tinggal tunggu para prami alias pramugari kereta, yang lewat menawarkan sajian makanan dan minuman. Atau kalau pengen menikmati suasana makan ala resto sambil melihat pemandangan kamu tinggal jalan ke gerbong restorasi. Di sana ada restoran kecil yang siap menyediakan kebutuhan perut. Ada berbagai paketan nasi, seperti nasi goreng, nasi sapi lada hitam, nasi rendang, dan nasi ayam geprek. Ada juga mie instan, snack ringan, dan jajanan Korea. 


Kamu bisa menikmatinya sambil minum teh, kopi, wedang jahe atau coklat panas.Tapi jangan khawatir, kalau kamu terlalu mager kamu bisa memesan lewat aplikasi KAI Access. Segampang itu Sob. Harga makan dan minum di atas kereta mulai Rp. 8.000 hingga Rp. 40.000. Pembayaran bisa tunai maupun dengan Qris. 


Menikmati wedhang di kereta lodaya
Melihat pemandangan sambil menikmati minuman hangat di kereta Lodaya




Rute, Jadwal, dan Harga

Oh iya, Lodaya adalah kereta dengan rute stasiun Bandung-Solo Balapan, dengan pemberhentian di banyak stasiun yaitu : Bandung, Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Sidareja, Maos, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Wates, Yogyakarta, Klaten, dan Solo Balapan.


Kereta dari Bandung ke Solo berangkat pagi sekitar pukul 6.30, dan dari Solo ke Bandung sekitar pukul 19.20. Perjalanan ini memakan waktu selama kurang lebih 7-8 jam. 


Harga tiket ekonomi Bandung-Solo Balapan itu mulai Rp.280.000 hingga Rp.340.000 dan kelas eksekutif Rp.410.000 sampai Rp.540.000. Rate harga ini tentu saja bisa berubah-ubah mengikuti perubahan jadwal, jenis tiket, permintaan pasar, dan regulasi pemerintah.

Pemandangan rute Kereta Lodaya Bandung Solo
Pemandangan sawah dan gunung jadi sajian menawan saat perjalanan Kereta Lodaya rute Bandung- Solo


View Keren Memanjakan Sepanjang Rute Bandung - Solo Balapan

Perjalanan KA Lodaya di pagi hari dari Bandung ke Solo adalah perjalanan terbaik untuk kamu yang hobi lihat view bagus. Kereta akan melintasi persawahan dan pegunungan, kamu akan merasakan kereta berjalan perlahan menanjak ke atas. Jangan sampai kelewatan untuk foto spot stasiun tertinggi di Indonesia, Stasiun Nagreg (848 mdpl).

Jika cuaca di pagi hari mendukung, cerah berawan tanpa hujan, pemandangannya bakal luar biasa spektakuler. Bikin nagih.. Kamu yang senang traveling naik kereta pasti pengen banget naik kereta ini lagi. 

Pemandangan gunung dari jendela KA Lodaya
Pemandangan gunung dari jendela KA Lodaya




Perjalanan bukan cuma soal sampai tujuan. Tapi soal menikmati proses. Melihat Indonesia lewat jendela kereta, dengan nyaman dan damai.Cieee.


Yuk Liburan Naik Lodaya!

Yuk.. bentar lagi libur panjang nih, siapin koper kamu ya! Buruan pesen tiketnya sebelum harga naik, karena bentar lagi destinasi Bandung, Jogjakarta, dan Solo pasti kan jadi tujuan liburan favorit banyak keluarga di Indonesia.







Menunggu Bangkitnya Ratu Plaza Jakarta

May 25, 2025 0
Menunggu Bangkitnya Ratu Plaza Jakarta
Loby Ratu Plaza Jakarta
Loby atau atrium  Ratu Plaza di Jalan Sudirman, Jakarta. Masih nampak keren, dan lebih asyik dinikmati karena pengunjung tidak sebanyak 5-10 tahun lalu



Ratu Plaza, salah satu pusat perbelanjaan legendaris di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, menyimpan banyak kenangan, terutama bagi warga Jakarta dan para pendatang dari luar kota. Dari penelusuran, Ratu Plaza pertama operasional pada 12 Desember 1980. 

Bolehlah disebut sebagai pioner  pusat perbelanjaan modern tak cuma di Jakarta tapi juga Indonesia. Seiring waktu, Ratu Plaza menjadi destinasi utama untuk belanja elektronik, kamera, personal computer hingga laptop. Namun, bagaimana kondisinya sekarang?


Kenangan di Masa Lalu: Ratu Plaza yang Ramai dan Modern

Sebagai orang daerah, aku pertama kali berkunjung ke Ratu Plaza di tahun 2010. Kala itu, menemani kawan yang akan beli kamera di gerai Olympus di lantai atas. Dari masuk gerbang hingga menuju gerai kamera, orang ramai banget. Mobil datang dan pergi, bahkan kami sempat kesulitan mencari parkiran mobil

Kunjungan kedua di tahun 2015. Waktu itu, aku beli laptop juga di lantai atas. Ramainya masih gila-gilaan. Ratu Plaza masih adem banget ACnya dan tentu saja wangi khas mal-mal modern yang laris manis.

Perubahan Signifikan Pasca Pandemi


Setelah bekerja di sekitar Senayan City, aku kembali mampir ke Ratu Plaza di akhir 2022. Ternyata situasinya sudah berubah. 

Parkiran depan yang dulu ramai sudah sepi. Hanya ada satu dua mobil. Aspal parkiran banyak terkelupas dan batu-batuan menyembul. Tangga depan loby utama beberapa bagian terendam air, dan beberapa anak tangga seperti miring atau mendelep. Gerai Wendy's di bangunan kecil di area parkiran sudah kosong. 

Masuk ke loby, tak ada lagi hembusan AC dingin yang bikin rileks dan aroma wangi menyambut. Suasana cenderung sepi, tapi untung tidak terlalu senyap karena "diselamatkan" suara derak tangga berjalan dari lantai dasar ke lantai satu. 

Dari loby atau lebih tepat atrium seperti dalam foto di atas, tampak jelas kesunyian dan kegelapan di lantai dua, tiga hingga lantai atas lainnya. 

Gerai Kamera, Doughnuteria, dan Brightspot Pemberi Denyut


Saat lewat di bulan Mei 2025, mulai ada sedikit kehidupan di Ratu Plaza. Naik satu lantai dari atrium ada semacam pameran kamera yang sepertinya dibuat PT DOSS. Oia, gerai DOSS ada di lantai dasar. Persis di sebelah kiri pintu masuk utama. Bersebelahan dengan gerai Doughnuteria (tempat ngopi dan ngudap donat yang cukup ramai sekaligus memberi nafas kehidupan).

Di dekat atrium, ada space Brightspot. Tampak beberapa meja, mesin dindong, dan meja layanan untuk warga yang ingin menikmati layanan naik bis tingkat wisata beratap terbuka.

Sayang, denyut keramaian di lantai dasar ini belum menular ke lantai-lantai lain. Ratu Plaza kini, seakan dipunggungi beragam keramaian di kawasan Sudirman. 

Keramaian hanya melintas, tapi tak pernah benar-benar singgah dan menghidupkan Sang Ratu yang pernah jadi ikon plaza di Jalan Sudirman.  

Jika Blok M Plaza Bisa, Ratu Plaza Juga Bisa Bangkit!

Bila Blok M Plaza bisa bangkit setelah ada MRT, maka Ratu Plaza secara teori harusnya tinggal nunggu waktu untuk bangun dari tidurnya.

Mungkin bisa dengan cara mengubah DNA dari pusat perbelanjaan barang elektronik, komputer, kamera jadi pusat pertemuan/kegiatan kreatif.  Tidak dengan menghilangkan gerai-gerai penjual gadget ini ya, tapi dengan memperkaya gerai untuk jadi tujuan warga.

Tak ada salahnya, mengubah DNA Ratu Plaza jadi ruang publik yang nyaman dan ekonomis. Perbanyak tempat ngopi kelas harga belasan ribu per cup misalnya. Tanpa mengabaikan gerai-gerai kelas menengah atas (tentu jika mereka memang masih tertarik cari cuan di Ratu Plaza).

Mengapa dengan tempat ngopi atau tempat nongkrong berharga terjangkau? Sebab, sepengetahuanku di sekitar Ratu Plaza masih sedikit tempat nongkrong yang aman, nyaman dengan harga ekonomis. Sementara, denyut kehidupan di kawasan ini sebenarnya nyaris tidak pernah mati.

Aku beberapa kali pulang dini hari dari tempat kerja. Bahkan pernah pulang jelang subuh. Keramaian masih terlihat di sekitar Senayan City, Universitas Moestopo, STC. 

Di sana tampak, keriuhan pengudap sate taichan, kopi Family Mart atau burger McD. Atau bagi penikmat kopi kelas kaki lima, ngariung di pedagang kopi sepeda alias Starling (Starbuck Keliling) berharga 4000/5000 rupiah per gelas plastik. 

Intinya, ada potensi ekonomi 24 jam di kawasan ini!

Memang ada sih tempat ngopi atau tempat ngemil di Plaza Senayan atau Senayan City (yang deket banget dengan Ratu Plaza). Atau Mal FX Sudirman. Namun harga kuliner di mal-mal ini dikenal untuk kelas menengah atas.

Kalau pun ada tempat ngopi/ngeteh/ngemil yang masih terjangkau, ya itu  tadi. Adanya di dekat STC Senayan (di seberang Senayan City). Tapi pilihannya juga masih terbatas: McD Coffee, Family Mart, atau kafe Fuji Film. Untuk di luar mal, ada Fore Coffee deket Panin Bank. 


Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)



Gang Ratu: Pusat Jajanan yang Gagal Bertahan


Ratu Plaza sempet mencoba bangkit. Saat mereka mengenalkan "pusat jajanan" Gang Ratu. Posisinya di belakang Ratu Plaza, sekilas pengamatan Gang Ratu membidik orang-orang yang melintas dari Stasiun MRT Senayan yang akan ngantor atau menuju Plaza Senayan atau Senayan City atau sebaliknya.

Kalau tidak salah Gang Ratu pertama buka di November 2024. Memiliki belasan booth kuliner, Gang Ratu buka sejak pukul 10.00 sampai  21.00 WIB. 


Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)




Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)




Sayangnya, awal Mei 2025, pusat jajanan Gang Ratu sudah tidak ada. Booth-booth seperti Goodsburger, Warung Indonesia Barat, Bakmi Tiga Marga, Talenta Bar, Nasi Ayam Bali Bligung, Pisang Madu Pasti,  de el el sudah nggak ada. 

Gang Ratu pada akhir Mei 2025
Gang Ratu pada akhir Mei 2025



Waktu aku melintas di siang hari, hanya terlihat booth-booth kosong. Bener-bener kosong, karena meja, kursi, kompor dan macam ragam alat masak sudah diangkut. Tak tersisa keramaian seperti saat akhir tahun 2024 atau kala Ramadan 2025 silam.


Gang Ratu pada akhir Mei 2025
Gang Ratu pada akhir Mei 2025




Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta
 Suasana Gang Ratu di Ratu Plaza Jakarta (foto IG@gangratu)




Ratu Plaza Butuh Nafas Baru

Kondisi Ratu Plaza sekarang memang bikin ngenes. Namun, potensinya masih ada. Dengan letak strategis di jalur utama Jakarta dan akses langsung ke MRT Senayan, harapan untuk bangkit bukanlah mimpi kosong. 

Ratu Plaza butuh visi baru—lebih dari sekadar tempat belanja, tapi menjadi ruang hidup dan kreativitas yang relevan dengan generasi kekinian.Gen Z, Milenial dan Gen X yang kian matang.  





#ratuplazajakarta  #mrtsenayan 

Monday, May 19, 2025

Healing Nggak Harus Mahal, Kadang Cukup Duduk di Kursi Mini Market

May 19, 2025 0
Healing Nggak Harus Mahal, Kadang Cukup Duduk di Kursi Mini Market
Siapa yang ngerasa nyaman nongkrong dan bengong di mini market?

Healing itu nggak harus mahal. Healing itu murah dan simple. Sesederhana mojok di kursi meja mini market yang sunyi sambil menyesap kopi botolan, menikmati sore atau malam kota yang masih sibuk. 

Pikiran yang penat dan suntuk rontok satu per satu sejak duduk di kursi itu. Setiap sesapan kopi jadi pengobat rasa lelah dan mumet di kepala. Kebisingan jalan dan lalu lalangnya kendaraan tidak mengganggu, tapi di satu sisi malah jadi suara yang paling indah yang menemani kesendirian kita. Setengah jam hingga satu jam rasanya cukup untuk membenahi isi kepala yang ruwet sebelum pulang ke rumah. Relate?

Kalau kamu merasa relate berarti kita sefrekuensi :D Saban suntuk atau tanggung bulan saya hangout ke Point Coffee Indomaret. Ternyata banyak juga yang (sepertinya) senasib dengan saya. Duduk bengong, merenung, sambil lihat mobil yang lalu lalang di depan Indomaret itu ada kenikmatan tersendiri.


 

Apalagi Point menyediakan berbagai varian kopi dan non kopi yang terjangkau, plus ngemil roti atau snack lain dari Indomaret, rasanya sudah kayak nongkrong di kafe yang mevvah.. (buat saya).

Point Coffee Indomaret kini bukan hanya tempat one stop to go atau persinggahan, tapi juga menjadi tempat tujuan hangout yang relatif nyaman, terutama nongkrong-nongkrong tipis bareng teman atau keluarga, bertemu relasi, titik kumpul, atau rehat sepulang kantor atau kampus.

Segelas hot latte dan sepotong sosis cukuplah jadi kawan setia nongkrong


Pilihan menu kopi di Point Coffee Indomaret banyak dan beragam macamnya. Dari deretan kopi ada espresso, piccolo, long black/americano, dan mocha. Menu kopi bertanda jempol alias paling diminati ada cappuccino, latte, cafe dolce, caramel machiato, palm sugar latte, shaken creamy latte,  dan almond latte.  Harga kopi ini dibanderol mulai Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000.

Buat yang Praktis: Kopi Baper (Bawa Pergi)

Kalau mau yang praktis dan murah, ada kopi baper alias bawa pergi. Ada yang dibuat dari cold brew, seperti kopi hitam (black), original, caramel, hazalnut, dan palm sugar. Ada juga yang based on espresso, kurang lebih variannya hampir sama yaitu original, caramel, hazelnut, palm sugar. dan kopi jadul. Kopi baper ini harganya nggak bikin baper, kamu cuma perlu membayar Rp. 18.000 saja. Eh, ada juga kopi saku vanilla latte.. ini kesukaan saya banget, harganya Rp 15.000.


Nggak Suka Kopi? Tenang Aja!

Kalau nggak suka kopi, kamu bisa memilih varian minuman lain seperti teh dan  frappe. Harganya mulai Rp.15.000 (untuk teh) dan Rp. 30.000 untuk frappe. 

Sejumlah anak muda nongkrong di Indomaret Fresh Point


Deretan milk series Point Coffee juga nggak kalah menarik. Ada Signature Chocolate, Matcha, dan Creamy Matchachio. Yang terbaru ada coconut milk series,  yaitu coconut aren latte, salted coconut latte, dan Matcha Coconut. Milk series Point Coffe dibanderol antara Rp.20.000 sampai Rp.25.000 saja lho.

Harga menu Point Coffee ini bisa sewaktu-waktu berubah juga ya Sob, menunya pun sering berganti mengikuti tren dan selera kamu tentunya. 

Yuk, Bengong Bareng di Point Coffee!

Kadang, yang kita butuhin cuma sedikit waktu buat “diam” dan “ngopi”. Nggak perlu tempat fancy. Cukup meja kecil, kursi nyaman, kopi favorit, dan pemandangan jalanan yang nggak pernah tidur. Yuk-yuk.. bengong bareng dan nikmatin varian menunya. Siapa tahu kita ketemu di Point. 

Monday, May 12, 2025

Kantin Fisipol UGM Yogya, Penolong Pertama Saat Kelaparan. Harganya Mahasiswa Banget

May 12, 2025 0
Kantin Fisipol UGM Yogya, Penolong Pertama Saat Kelaparan. Harganya Mahasiswa Banget

Sunday, May 11, 2025

Makan, Jalan dan Belanja Oleh-oleh Jogja di Malioboro

May 11, 2025 0
Makan, Jalan dan Belanja Oleh-oleh Jogja di Malioboro
Suasana malam di kawasan Malioboro. Wisatawan bisa berbelanja di plaza modern, toko-toko atau pedagang kaki lima di beberapa titik di kawasan wisata yang jadi teras Jogjakarta.


Suasana Jalan Malioboro yang Selalu Hidup

Suara alunan gending Jawa mengalun dari beberapa pengeras suara di ruas Jalan Malioboro, Jogjakarta. Begitu khas dan merdu, menemani para pelancong berwisata kuliner, dan jalan-jalan sambil belanja berbagai oleh-oleh khas Jogja.


Malioboro tak pernah sepi. Meski kebanyakan pedagang kaki lima sudah ditertibkan ke Teras Malioboro, tetapi kawasan yang membentang dari Gedongtengen hingga Danurejan ini selalu ramai pengunjung, baik turis lokal, antarkota, bahkan mancanegara.


Sepanjang ruas Jalan Malioboro berjejer dengan rapi toko oleh-oleh, diselingi beberapa restoran fast food, mini market, gerai gelato, dan jajanan lainnya. Kalau kamu blusukan lebih dalam ke beberapa ruas gang, kamu bisa ketemu lesehan yang menjual bakso, mie Jogja, atau tukang jahe susu dan wedang ronde keliling.


Pengunjung dan pejalan kaki melintas lengang di selasar ruko yang tidak banyak berubah dari tahun ke tahun. Di depan selasar area trotoar cukup lebar untuk dihuni barisan kursi taman dan bollard atau batu-batu beton pengaman jalan.


Duduk tanpa melakukan apa-apa, santai menikmati suasana, itulah yang bisa kita rasakan saat di Malioboro, Jogja.


Spot Foto Ikonik dan Instagramable

Selain makan dan belanja, kamu bisa foto-foto di spot-spot yang ikonik atau mau lebih heboh dan berkesan bisa bergaya dengan baju Jawa yang bisa disewa di beberapa tempat.


Wisatawan belanja oleh-oleh khas Jogja di salah satu toko di Malioboro


Transportasi di Malioboro

Becak Motor dan Andong

Mau jalan-jalan, ada becak motor dan andong. Harga sewa becak mulai Rp 10.000, dan andong berkisar antara Rp 100.000 sampai Rp 150.000.


Selis dan Otoped

Bahkan di beberapa tempat ada juga tempat penyewaan selis dan otoped.

Gerbang Teras Malioboro Jogja, salah satu pusat belanja baru di kawasan Malioboro


Belanja Oleh-Oleh Khas Jogja

Teras Malioboro dan Plaza Malioboro

Pengen tempat adem, kamu bisa melipir ke Plaza Malioboro.


Pasar Beringharjo dan Hamzah Batik

Pengen nyari baju batik kamu bisa ke Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, atau berkunjung ke Hamzah Batik. Sst.. kalau kamu beli baju batik dan langsung dipakai, kamu bisa daftar ikut keliling kota bareng bus Jogja Heritage Track lho.. Gratis...


Jalan Malioboro pada Mei 2025. Trotoar yang lebar dan tidak dijubeli pedagang kaki lima, membuat suasana menikmati  secuil Jogja makin berkesan.


Tips Aman Berkunjung ke Malioboro

Di akhir pekan atau hari-hari libur. Malioboro akan semakin padat, semakin susah berjalan. Bahkan arus kendaraan roda empat pun dialihkan di saat weekend untuk memberi keleluasaan jalan.


Di saat mulai padat kamu harus berhati-hati membawa barang, letakkan tas yang berisi barang berharga di depan badan, konsentrasi, dan jangan lupa berdoa ya. Karena tentu saja, Jogja bukan hanya tujuan yang menarik bagi para wisatawan, tapi juga pelaku kejahatan yang mencari kesempatan.


Peran Jogoboro dan Jogomaton

Namun jangan khawatir karena di Malioboro ada Jogoboro dan Jogomaton, petugas keamanan yang bertugas bergantian, menjaga keamanan dan kenyamanan di kawasan wisata tersebut.


Tak hanya kasus pencurian atau kejahatan serupa, bahkan jika kamu kena tipu oknum pedagang yang menaikkan harga di luar nalar, kamu pun bisa lapor Jogoboro dan Jogomaton, disertai bukti-bukti tentunya.


Sejumlah ibu-ibu santai di suatu pagi di Jalan Malioboro, Jogja. tepatnya di trotoar depan Benteng Vredeburg, kawasan Titik Nol Kilometer Jogja. Bangku taman seperti ini banyak di sepanjang Malioboro, silakan dimanfaatkan untuk menikmati Jogja yang Istimewa


Sejarah Nama Malioboro

Konon Malioboro berasal dari kata Malyabhara, kata bahasa Sansekerta yang berarti tempat penuh bunga karena dulunya tempat ini sering dipakai untuk prosesi kerajaan yang dihiasi banyak bunga.


Ada juga yang menyatakan Malioboro berasal dari kata Marlborough, nama bangsawan Inggris, Duke of Marlborough yang punya pengaruh saat Inggris menduduki Jogjakarta di sekitar tahun 1811-1816.


Dikenal sejak Abad 18, Malioboro memang menjadi saksi sejarah panjang perjuangan Indonesia melawan penjajah. Di sinilah terletaknya beberapa bangunan bersejarah seperti benteng Vredeburg, Gedung Agung atau Istana Kepresidenan Jogjakarta, Tugu Pal putih, dan Stasiun KA Tugu Jogjakarta.

Friday, May 9, 2025

Jalan ke Malioboro, Wajib Mampir Malio Gelato

May 09, 2025 0
Jalan ke Malioboro, Wajib Mampir Malio Gelato
Interior Malio Gelato di Malioboro Jogja
Suasana dalam Malio Gelato dipotret dari teras Malioboro, Jogja. Gaya bangunan klasik dan sinar lampu yang hangat bikin kita betah menikmati gelato sambil melihat ramainya Jogja. 


"Kamu belum sah ke Jogja kalau belum ke Malio Gelato!" Pernah denger nggak sih ada selentingan begini?

Saya sering banget denger tentang ini, tapi saya sendiri nggak percaya sebelum masuk ke kafe ini di kawasan Malioboro, Jogjakarta.


Gelato itu ada di mana-mana. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Jogjakarta kafe gelato tumbuh menjamur dengan berbagai cita rasanya. So, what makes it spesial here?

Gelato buatan Malio Gelato Jogja
Gelato produksi Malio Gelato, Malioboro, Jogja.


Malio Gelato: Gelato Hits di Jantung Malioboro

Malio Gelato berlokasi di Jl. Malioboro No.129A, Sosromenduran, Gedong Tengen, Yogyakarta. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan Teras Malioboro, Pasar Beringharjo, dan Benteng Vredeburg.

Dekat dengan pusat perbelanjaan oleh-oleh dan area  kuliner.  Duduk-duduk menikmati atmosfer Jogja yang hangat dan santai sambil makan gelato adalah sebuah privilege atau keistimewaan tersendiri. 

Sejenak lepas juga beban dan penat di kepala. Terlebih lagi  jika kamu menikmatinya bersama teman atau keluarga.

Malio Gelato Malioboro saat malam hari, ramai pembeli
Malio Gelato Malioboro saat malam hari, ramai pembeli!


Desain Klasik-Modern yang Estetik

Nggak hanya itu. Malio Gelato ini adalah sebuah kafe gelato dengan desain  klasik-modern yang memadukan desain tradisional dengan estetika masa kini. Saat melangkah ke dalam kafe, pengunjung disambut lantai bermotif papan catur hitam-putih, mengingatkan ciri khas klasik kafe dining di Eropa atau Amerika.

Dominasi warna-warna netral dan lembut, seperti putih, krem, dan cokelat muda, yang memberi kesan nyaman. Lampu gantung bergaya vintage, lukisan dinding, dan elemen kayu alami menghangatkan suasana. 

Asik banget bisa menikmati keramaian Malioboro tepat dari balik jendelanya yang besar. One of the best view sih, menurut saya. Apalagi sekarang Malio Gelato ada 2 lantai, di lantai atas viewnya pun nggak kalah bagus.

Jangan lupa ya Sob, bawa kamera atau HP untuk foto-foto, karena di sini banyak banget spot bagus yang bisa jadi latar belakang foto kamu.


Macam-macam varian gelato Malio Gelato
Macam-macam varian gelato Malio Gelato


Varian Rasa Gelato yang Unik

Nah, ini nih yang juga bikin jatuh hati pada gelato ini. Varian rasanya yang out of the box, unik, nggak umum sih menurut saya.

Mengunjungi Malo Gelato akhir pekan lalu saya ditawari berbagai varian seperti Double Dark Choco, Mint Choco, Strawberry Cheesecake, Bubly, Matcha, Vaniglia, dan Yoggi. Ada juga Koffi, Roasted Almond, Mango Sorbeto, Salty Peanut, dan Stracciatella (gelato vanilla dengan remahan cokelat).

Buat yang suka rasa asem ada Cherry, Kiwi, Verry Berry, Strawberry. Banyak lagi menu varian rasa lainnya, yang sewaktu-waktu di update atau diubah, agaknya supaya pengunjung nggak bosan dan mendapat pengalaman rasa-rasa yang baru. Oh iya, kalau kamu bingung milih rasanya, di sini kamu boleh lho cicip sedikit.. :p

Gelato ini dikemas dalam 3 pilihan ukuran, cone (2 flavours) Rp 35.000, medium cup (2 flavours) Rp 35.000, Dan big cup (3 flavours) Rp. 50.000. Dan ada juga kemasan prepacked, 200 ml seharga Rp 50.000.

Pembeli menunggu gelato mereka di gerai Malio Gelato
Pembeli menunggu gelato mereka di gerai Malio Gelato


Rasa Favorit dan Harga Malio Gelato

  • Double Dark Choco
  • Strawberry Cheesecake
  • Matcha
  • Vaniglia
  • Koffi
  • Mango Sorbeto
  • Salty Peanut

Harga:

  • Cone / Medium Cup (2 rasa): Rp 35.000
  • Big Cup (3 rasa): Rp 50.000
  • Prepacked 200 ml: Rp 50.000

Selain menikmati lezatnya gelato, kita bisa selfie-selfie di Malio Gelato
Selain menikmati lezatnya gelato, kita bisa selfie-selfie di Malio Gelato


Gelato vs Es Krim: Apa Bedanya?

Satu hal yang kamu harus tau. Gelato itu bukan es krim, meski sekilas rasanya nggak beda dengan es krim.

Gelato itu lebih banyak susu, tekstur lebih padat Dan lembut, lebih sedikit krim dan lemaknya. Sedang es krim lebih banyak krim dan lemaknya. Teksturnya ringan dan rasanya lebih creamy. Seringnya memakai perasa buatan agar rasa tahan lama.

Dari negeri asalnya, es krim berasal dari Eropa dan berkembang luas di Amerika. Sedangkan gelato, asli dari Italia, dengan proses pembuatan yang tradisional.

Yuk yuuk... Monggo pinarak... Yang pengen tahu rasanya makan gelato sambil nikmatin Marioboro, silahkan mampir ke Malio Gelato. Kafe ini buka dari jam 10.00 hingga 00.00.

Tuesday, May 6, 2025

Pesona Hotel Savoy Homann Bandung di Pagi Hari

May 06, 2025 0
Pesona Hotel Savoy Homann Bandung di Pagi Hari

Monday, May 5, 2025

Stasiun LRT Dukuh Atas Jakarta

May 05, 2025 0
Stasiun LRT Dukuh Atas Jakarta

Sunday, April 27, 2025

When Life Gives You Tangerines, Kisah Cinta Si Hati Baja dan Si Gadis Sastra yang Epik Dan Nostalgik

April 27, 2025 0
When Life Gives You Tangerines, Kisah Cinta Si Hati Baja dan Si Gadis Sastra yang Epik Dan Nostalgik


When Life Gives You Tangerines: Kisah yang Menggugah Hati

Masih belum bisa move on dari When Life Gives You Tangerines, drama Korea yang sempat populer di Netflix. Meski kini banyak drama baru bermunculan, serial ini tetap membekas di hati.

Seperti pepatah "When Life Gives You Lemons", film ini mengisahkan hidup yang manis dan asam. Tangerine menggantikan lemon sebagai simbol harapan dan ketekunan khas Jeju.


Sinopsis Singkat

Dikisahkan Oh Ae Sun, gadis Jeju yang ingin menjadi penyair, menghadapi tekanan sosial dan keterbatasan ekonomi. Yang Gwan Sik, pria pendiam dan pekerja keras, mencintai Ae Sun dengan tulus sejak kecil.




5 Alasan Kenapa Drama Ini Wajib Ditonton

1. Karakter yang Kuat dan Relatable

Oh Ae Sun adalah gadis tangguh, pintar, dan penuh mimpi. Gwan Sik, si "Hati Baja", adalah sosok pria sederhana namun penuh cinta. IU dan Park Bo Gum memerankannya dengan sangat mengesankan.

2. Skenario dan Narasi yang Emosional

Drama ini tearjerker sejati. Penuh momen menyentuh tentang cinta, mimpi, kehilangan, dan keluarga. Setiap episode seperti potongan kisah hidup yang dalam dan personal.

3. Alur Cerita yang Unik dan Kompleks

Alurnya maju mundur seperti puzzle. Penonton diajak menyusun mozaik cerita dari potongan-potongan adegan. Fokus dan emosi benar-benar diuji di sini!



4. Latar Waktu dan Lokasi yang Memukau

Kisah berlangsung selama enam dekade, menampilkan perubahan sosial di Korea sejak 1960-an. Pulau Jeju jadi latar sempurna dengan lokasi seperti Pantai Gimnyeong, Biyangdo, dan ladang bunga Canola di Gochang.

5. Kritik Sosial dan Budaya Jeju

Dari kehidupan Haenyeo (penyelam perempuan) hingga diskriminasi gender, drama ini menyentuh banyak sisi sosial. Sederhana, tapi penuh pesan kuat tentang ketabahan perempuan masa lalu.



Cinta yang Sederhana Namun Dalam

Romansa Ae Sun dan Gwan Sik ditampilkan realistis dan tidak berlebihan. Adegan tangan Ae Sun di saku jaket Gwan Sik sudah cukup membuat hati penonton hangat.